I Ketut Subagiasta, Profesor Bali Pakar Kaharingan

 


SANGGAU NEWS : Sama sebangunkah Hindu dan Kaharingan?

Jangan buru-buru menjawabnya, sebelum bertanya pada ahlinya. Salah seorang yang pakar di bidang itu adalah Prof. I Ketut Subagiasta.

I Ketut Subagiasta lahir di Tabanan, Bali, pada tanggal 19 Desember 1962. Tamat SD 1975, SMP 1979, PGAH 1982, S1 1989, S2 1999, dan S3 di India 2003. 

Ia pernah mengajar di TK Werdhi Sentana Tengkudak, di SDN 1 Singapadu, di SMP Guru Kula, di SMA Kerta Wisata Denpasar, di PGAHN Denpasar, di APGAHN Denpasar, di STAHN Denpasar, di IHDN Denpasar, dan di STAHN-TP Palangka  Raya (sejak 5 April 2018  menjadi IAHN-TP Palangka Raya, dengan Perpres 31 Tahun 2018) . Pernah mengajar pada program S-1, S-2, dan S-3 pada Perguruan Tinggi di Bali, di Jawa, di Sumatra, di Sulawesi, di Mataram-NTB, dan di beberapa perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Pengalaman jabatan akademik

Pengalaman jabatan adalah Wadir II dan Wadir I APGAHN Denpasar, Waket I STAH Parama Dharma Denpasar, Waket II STAHN Denpasar, Plt. Dekan Fakultas Brahma Widya, Direktur Program Pascasarjana, Warek III IHDN, Dekan Fakultas Dharma Acarya, Ketua STAHN-TP Palangka Raya. Rektor IAHN-TP Palangka Raya periode tahun 2018—2022, sekarang Direktur Program Pasca Sarjana IAHN-TP Palangka Raya periode tahun 2022-2026. Pengalaman kelembagaan adalah ikut memperjuangkan PGAHN Denpasar menjadi APGAHN Denpasar, ikut mengusulkan APGAHN Denpasar menjadi STAHN Denpasar, ikut mengusulkan STAHN Denpasar menjadi  IHDN Denpasar, ikut juga berjuang untuk proses transformasi STAHN-TP Palangka Raya menjadi IAHN-TP Palangka Raya dan astungkara terbit Perpres Nomor 31 Tahun 2018, tanggal 5 April 2018, yang diundangkan di Kemenkum HAM  RI pada tanggal 7 April 2018, dan  mengusulkan pembukaan Prodi S1, Prodi S2, dan Prodi S3 pada Program Pasca Sarjana.

Pengalaman asesor yaitu sebagai asesor sertifikasi guru agama Hindu, asesor sertifikasi pengawas pendidikan agama Hindu, asesor dosen agama Hindu, asesor beban kerja dosen, asesor akreditasi S-1, asesor akreditasi S-2, dan asesor akreditasi S-3 di berbagai perguruan tinggi agama Hindu negeri dan swasta dan perguruan tinggi agama Budha negeri dan swasta di Indonesia. Ikut sebagai reviewer buku,reviewer journal ilmiah, reviewer hasil penelitian dosen, reviewer usulan usulan LKGB (Lektor Kepala dan Guru Besar tingkat nasional Kementerian Agama RI. Sebagai validator prodi baru. Sebagai penulis buku agama Hindu yang diterbitkan di beberapa penerbit yang ada di Indonesia.

Penulis buku nasional

Saat ini telah mendapatkan penghargaan sebagai penulis buku pemenang kedua tingkat nasional, pemenang karya ilmiah tingkat World Hindu Parisad, mendapatkan penghargaan pengelola perguruan tinggi pada tahun 2014, 2015, dan tahun 2016. Telah mendapatkan penghargaan pembaca terbaik pertama tingkat provinsi Bali. 

Ia mendapatkan penghargaan satya lencana karya satya perak masa kerja 20 tahun dari Presiden RI, dan penghargaan satya lencana karya satya emas masa kerja 30 tahun dari Presiden RI. Mendapatkan penghargaan Intelektual Hindu Tingkat Nasional Tahun 2018. Mendapatkan penghargaan Penggiat Anti Narkoba tahun 2019 Provinsi Kalimantan Tengah dari Gubernur Kalimantan Tengah. Mendapatkan pemenang lomba buku tingkat nasional. 

Ketut meraih jabatan Guru Besar Utama sejak 1 Juni 2008 dari Pemerintah RI, dan pangkat golongan adalah Pembina Utama (IV/E).

 Hindu Kaharingan Kalimantan Tengah


Publikasi berbentuk buku ini (2023) menyajikan pokok-pokok materi Mengenal Hindu Kaharingan Kalimantan Tengah. Penulis mengjak pembaca yang terpelajar untuk berdiskusi secara mendalam. Sebuah
referensi bagi yang memerlukan informasi mengenai pengenalan lebih valid secara tertulis atau informasi berupa sebuah buku untuk mengenal keberadaan Hindu Kaharingan yang eksis sampai kini di daerah Kalimantan Tengah, terutama yang dengan mengenai kondisi Kaharingan sebelum berintegrasi dengan Agama Hindu. 
Selain itu, buku ini menyajikan informasi tentang keberadaan Kaharingan setelah berintegrasi dengan Agama Hindu. Kemudian mengupas tuntas bagaimana keberlanjutan Kaharingan dalam memperkokoh integrasi dengan Hindu, yang dikenal dengan Hindu Kaharingan.

  • Rangkaya Bada 


 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url