Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong: Membuka Akses Kemanusiaan, Bukan Hanya Ekonomi Perbatasan

 

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong - Tebedu membuka akses penduduk kedua negara bekerja sama dalam banyak bidang.

SANGGAU NEWS : Entikong adalah sebuah kecamatan dan juga desa administratif di dalam kecamatan tersebut, terletak di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. 

Titik ini merupakan lokasi perlintasan perbatasan utama antara Kalimantan Barat dan negara bagian Malaysia, Sarawak. Pemeriksaan di sisi perbatasan Malaysia disebut pemeriksaan imigrasi, kepabeanan, karantina, dan keamanan Tebedu.
Baca Pupuk Lada Terbaik "Jambatan" Sarawak

Entikong yang kian menikung ketertinggalan infrastruktur

Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat, didirikan pada 17 Juni 1996, setelah kecamatan Sekayam awalnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Sekayam dan Entikong, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 39 tahun 1996.

Kecamatan Entikong terletak di pegunungan yang membentuk perbatasan Indonesia-Malaysia di bagian utara Kabupaten Sanggau. Di sebelah timur laut melintasi perbatasan adalah Divisi Serian di Sarawak, di sebelah tenggara adalah kecamatan Sekayam, di selatan adalah kecamatan Beduai, di barat adalah kecamatan Air Besar di Kabupaten Landak, dan di barat laut adalah kecamatan Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang.

Entikong dilayani oleh jalan utama yang menghubungkan Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat sekitar 250 km di sebelah barat daya, melintasi perbatasan ke Sarawak menuju Kuching, ibu kota Sarawak. Kuching berjarak 100 km di utara perbatasan. 

Sebagian besar layanan bus jarak jauh yang menghubungkan Pontianak dan kota-kota di Sarawak menggunakan perlintasan perbatasan Entikong.

Pemeriksaan Perbatasan
Pemeriksaan perlintasan perbatasan Entikong (Pos Lintas Batas Negara) terletak di sebelah selatan perbatasan Malaysia-Indonesia di desa Entikong. Pemeriksaan di sisi Malaysia adalah pemeriksaan Tebedu di Divisi Serian, Sarawak.

Baca Dayak Di Perbatasan Entikong - Tebedu: Hanya Dipisahkan Oleh Banjaran Kelingkang

Pemeriksaan perbatasan ini adalah perlintasan perbatasan darat pertama antara Indonesia dan negara tetangga yang dibuka pada 1 Oktober 1989.

Pemeriksaan tersebut baru saja direnovasi dengan biaya 152 miliar rupiah sebagai bagian dari program peningkatan pemeriksaan perbatasan dan daerah perbatasan di seluruh Indonesia yang diinisiasi oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo. 

Peran Jokowi dan Nawacita

Tanpa peran dan program Nawacita yang gigih dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kita tidak akan pernah melihat perkembangan gemilang di Kalimantan Barat, khususnya di PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Entikong dan jalan raya yang mulus. Saat ini, kita dapat bangga dengan prestasi yang telah dicapai, dan jangan sekali-kali lupakan sejarah yang telah terukir dengan jas merah ini.

Selama kunjungannya ke Entikong, Jokowi dengan tegas menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi di sana, terutama jika dibandingkan dengan pemeriksaan di Tebedu, Malaysia. 

Jokowi dengan saksama memperhatikan bahwa perbatasan kita harus setara atau bahkan melebihi fasilitas yang tersedia di negara tetangga. Inisiatif untuk memajukan PLBN di Kalimantan Barat telah menjadi fokus utama, dan hasilnya sangat mencengangkan.

Pada tanggal 21 Desember 2016, Jokowi meresmikan pemeriksaan perbatasan baru di Entikong, yang berlokasi di lahan seluas 8 hektar. Hal ini mencerminkan komitmen dan kebijakan pemerintah untuk memperkuat dan meningkatkan infrastruktur perbatasan, menciptakan lingkungan yang efisien dan modern untuk keamanan nasional. 

Jas merah ini tidak hanya sekadar simbol, tetapi merupakan perwujudan nyata dari kepemimpinan yang berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

Setiap warga terpanggil untuk memelihara dan membangun momentum positif ini. Jas merah tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga inspirasi untuk terus berusaha dan bekerja keras demi kejayaan bangsa. Janganlah kita sekali-kali meninggalkan sejarah ini, karena di dalamnya terdapat tonggak-tonggak prestasi yang patut dicontoh dan diteruskan untuk generasi mendatang. Jas merah, simbol keberhasilan dan kehormatan, terus berkibar dan menuntun kita ke masa depan yang lebih gemilang.

Jam operasional PLBN

Jam operasional pemeriksaan perbatasan adalah antara pukul 5.00 pagi hingga 5.00 sore (6.00 pagi hingga 6.00 sore waktu standar Malaysia). Dilaporkan bahwa hingga 1.000 orang menyeberang perbatasan di Entikong setiap harinya.
Baca 

Entikong telah membuktikan manfaat yang sangat signifikan, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dalam mempertemukan aspek adat, budaya, seni, dan seluruh aspek kehidupan masyarakat di Indonesia dan Malaysia. 

Melalui pos ini, hubungan lintas batas tidak hanya terbatas pada pertukaran barang dan jasa, tetapi juga menghubungkan akar budaya dan tradisi yang memperkaya hubungan antara masyarakat di kedua negara.

Seperti yang diketahui, penduduk di wilayah perbatasan negara Kalimantan Barat dan Sarawak (Malaysia) memiliki kesamaan etnis, yaitu Dayak. 

Kelompok etnis terbanyak adalah Bidayuh, Iban, dan Kayan, yang semuanya memiliki akar asal yang diakui berasal dari Tampun Juah. Kesamaan etnis ini membuka pintu bagi kerja sama dan pertukaran budaya yang lebih dalam antara kedua sisi perbatasan.

Baca "Menikmati" The Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) : Program Wisata Kesehatan Malaysia

PLBN Entikong di Indonesia dan Tebedu di Malaysia memberikan akses yang penting bagi kerja sama dan memperkuat persaudaraan di antara suku bangsa Dayak. 

PLBN Entikong - Tebedu membuka peluang

Dengan memfasilitasi perjalanan dan pertukaran antara kedua pihak, PLBN ini membuka peluang untuk lebih mendekatkan hubungan sosial, budaya, dan ekonomi di antara masyarakat Dayak di kedua negara. Keterhubungan ini juga dapat berperan dalam mempererat kerjasama lintas batas dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pengembangan sosial.

PLBN Entikong dan Tebedu memiliki potensi untuk memberdayakan ekonomi lokal dan mempertahankan warisan budaya Dayak. 

Melalui pertukaran perdagangan, kerajinan tangan, serta promosi pariwisata budaya, masyarakat Dayak dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan dan mempromosikan kekayaan budaya mereka.

PLBN simbol hubungan kekerabatan

Dengan demikian, PLBN tidak hanya menjadi titik perlintasan fisik, tetapi juga menjadi simbol hubungan erat kekerabatan yang mengakar dalam sejarah dan identitas bersama.

Dalam keseluruhan, PLBN Entikong memiliki peran yang lebih mendalam daripada sekadar titik perbatasan. Ini adalah titik pertemuan untuk membangun kerja sama lintas batas yang kuat dan memupuk hubungan sosial serta budaya yang saling menguatkan di antara masyarakat Dayak di Indonesia dan Malaysia.

(Rangkaya Bada)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url