Susana Herpena: Dari Jungor Tonyokng menuju Senayan


SANGGAU NEWS: Susana Herpena nama lengkapnya. Perempuan dari rumpun suku Bidayuh, Dayak Jangkang. Lebih spesifik lagi, ia menitis darah subsuku Jangkang Jungor Tonyokng.

Orang Sanggau, Kalimantan Barat, sudah mafhum persebaran Jungor Tonyokng. Tentu konsentrasinya di kecamatan Mukok, hingga perbatasan SP-4, desa Serambai Jaya.

Susana berasal dari klan dan komunitas Dayak Jangkang Jungor Tonyokng. Maka pas jika dirinya dipercayai dan dipilih sebagai Ketua DAYAK JUNGOR TONYONGK untuk periode 2023-2028. 

Penunjukan Susana sebagai Ketua ini merupakan hasil dari pengakuan dan kepercayaan yang mendalam dari anggota komunitas Dayak Jangkang Jungur Tanjung. 

Baca Tongkat Ali Kopi Instan: Malaysia Berjaya

Dalam peran sebagai ketua klan, Susana Susana akan bertanggung jawab besar dalam memimpin dan mewakili komunitas tersebut. Ia diharapkan dapat membawa inovasi, pembaruan, serta mempromosikan kepentingan dan keberlanjutan komunitas Dayak Jangkang Jungor Tonyokng selama periode kepemimpinannya. 

Selain itu, Susana berharap dapat memajukan kesejahteraan, melestarikan budaya, serta memperkuat persatuan dan solidaritas di antara anggota komunitas Dayak tersebut selama periode ia mengabdi. Kepercayaan yang diberikan kepada Susana mencerminkan keyakinan kuat bahwa ia adalah sosok yang mampu memimpin komunitas mereka dengan baik selama lima tahun ke depan.

Baca IKN Pasca Jokowi : Seperti Myanmar Atau Malaysia Yang Berjaya?

Susana Herpena lahir pada tanggal 14 Januari 1980, ia merupakan perempuan dengan latar belakang keluarga Katolik yang taat. Namun, cerita tentang Susana tidak hanya sekadar tentang agama yang dianutnya, melainkan juga tentang kepribadian dan prinsip hidup yang unik.

Dari pandangan pertama, Susana akan menarik lawan bicaranya. Dengan wajah ovalnya yang sering dianggap sebagai ciri kecantikan klasik, ibu dari dua anak ini terkesan anggun sekaligus santun dalam bertutur kata. 

Susana  memiliki tinggi badan sekitar 165 cm dan bobot idealnya 65 kg. Mencerminkan perhatiannya terhadap kesehatan dan kebugaran pribadi. Namun, yang benar-benar membedakan dirinya adalah rambutnya yang panjang, lebat, dan berwarna hitam. 

Baca Gibran : Aspirasi Dan Inspirasi Generasi Y

Model rambut klasik, terurai panjang, memberikan kesan tradisional dan klasik, sementara pilihannya dalam berpakaian selalu mencerminkan nilai-nilai keluarga Katolik yang taat yang telah membentuknya.

Ketika kita menggabungkan semua elemen ini, kita mulai memahami siapa sebenarnya Susana. Latar belakang keluarganya yang taat mencerminkan nilai-nilai agamanya yang kuat, dan keyakinannya dalam menjalani kehidupan dengan moral dan etika yang baik. 

Susana berkomitmen untuk "melanjutkan hal-hal lama yang sudah baik." Ini menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan dan meningkatkan aspek-aspek positif dalam masyarakat dan wilayah Kalimantan Barat. Literasi dasar, finansial, dan politik menjadi fokus yang akan dikerjakan dan diperjuangkannya.

Sementara kepeduliannya terhadap penampilan fisik dan kesehatan menggambarkan komitmennya terhadap hidup yang sehat. Gaya rambut dan pakaian yang dia pilih menunjukkan perpaduan antara tradisionalitas dan modernitas dalam gaya hidupnya.

Tapi tidak hanya itu, Susana memiliki moto hidup yang unik yang menjadi penanda dalam perjalanan hidupnya. 

Motonya, "Kita ada saat ini sudah tentu karena ada orang yang mengadakan, memelihara, membesarkan, dan menyiapkan jalan bagi kita," mencerminkan penghargaannya terhadap peran orang tua dan generasi sebelumnya dalam membentuk diri kita saat ini. 

Susana mengakui bahwa kita ada di tempat ini karena mereka telah memberikan kita peluang dan fondasi untuk meraih kesuksesan.

Motonya yang berikutnya menyoroti pentingnya menghargai apa yang sudah ada dan baik dalam hidup kita. 

"Tidak ada segala sesuatu langsung bisa dikerjakan" mencerminkan kesadarannya bahwa kesuksesan dan pembangunan memerlukan waktu, kerja keras, dan dedikasi. Kita perlu meneruskan apa yang sudah baik dan membangun atas fondasi tersebut.

Susana juga berkomitmen untuk "melanjutkan hal-hal lama yang sudah baik." Ini menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan dan meningkatkan aspek-aspek positif dalam masyarakat dan wilayah Kalimantan Barat.

Namun, Susana juga mengajak kita untuk melihat ke depan dengan moto, "mengembangkan hal-hal baru yang memotivasi." Ia mendorong inovasi dan eksplorasi dalam upaya memajukan masyarakat dan wilayahnya, menyadari bahwa perubahan dan perkembangan juga memerlukan ide-ide baru dan semangat yang memotivasi.

Moto ini mengarah pada tujuan yang lebih besar: "Untuk Keberlanjutan Pembangunan Kalimantan Barat yang lebih baik." 

Susana ingin berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kondisi Kalimantan Barat. Ia memiliki visi yang jelas untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi wilayah tersebut.

Dalam segala hal, moto ini mencerminkan visi dan nilai-nilai Susana dalam berkontribusi pada masyarakat dan wilayahnya. Ia percaya bahwa dengan menghormati masa lalu, mempertahankan yang baik, dan berinovasi untuk masa depan, kita dapat mencapai pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan. 

Dan itulah kisah luar biasa tentang Susana Herpena, seorang wanita dengan kepribadian dan moto hidup yang memikat serta berpikiran besar untuk masa depan Kalimantan Barat.

Dari Jungur Tanjung menuju Senayan
Susana saat ini tengah mengambil ancang-ancang menuju Senayan. Di bawah naungan "pohon beringin", dirinya telah membangun basis sejak lama. 

Menjadi anggota DPRD tiga periode (2009 - 2014 - 2019 - 2024), akar rumputnya tentu sudah kuat. Dengan "modal sosial" ini, Susana berharap jalannya lempang menuju Senayan.

Baca Susana Herpena: Literasi Politik Kaum Perempuan Dan Upaya Menghapus Citra Minor 4-M Perempuan Di Masa Lalu

"Banyak program yang ingin saya buat untuk masyarakat, konstituen saya," paparnya. 

"Salah satu di antaranya adalah literasi dasar, yakni baca-tulis, selain literasi finansial dan literasi politik."

Tidak kalah penting, kata Susana, ia fokus pada pemberdayaan kaum perempuan. Agar terutama perempuan Dayak tidak diidetikkan dengan pekerjaan dapur, berketurunan, berndandan, dan menjadi beban rumah tangga. (X-5)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url