Paolus Hadi

Paolus Hadi dalam pakaian adat Jangkang.

Dalam spirit sekaligus ujud "Sabang Merah". Maka sudah layak dan pantas jika rubrik "Sosok" menampilkan senarai Bupati Sanggau masa ke masa. 

Berbilang angka sejak Sanggau bertemaforsosis dari bentuk pemerintahan/ pengelolaan dari kerajaan ke pemerintahan kabupaten (Pemkab) Sanggau, telah ada : 16 bupati.
Kunjungi agar tonggak sejarah kita sama Daftar Bupati Sanggau

Setelah era bentuk pemerintahan kerajaan berlangsung berabad lamanya setelah didirikan Daranante, maka Sanggau di era kemerdekaan menjadi wilayah NKRI. Adapun bentuk pemerintahannya adalah Kabupaten.
Baca Sejarah Sanggau

Paolus Hadi, bupati Sanggau 2 periode (2014-2018, 2019-kini) adalah yang ke-16. Telah dinukilkan profil Bupati Sanggau yang ke-11 yaitu Kol. Inf. H. Baisuni Z.A. di Sanggau News. Jadi, tidak akan diulang lagi. 
Baca Baisuni: Bupati Etnis Madura Di Mayoritas Penduduk Dayak Kabupaten Sanggau

Kita langsung ke sosok bupari incumbent, Paolus Hadi.
Pria bertubuh tegap gempal yang gemar menyanyi ini dilahirkan pada 25 Januari 1971 di Sanggau, Kalimantan Barat. 
Kedua orang tuanya adalah Dayak Jangkang. Ayahnya dari Sekantot, sedangkan ibunya asli  Jangkang Benua.

Pendidikan dasar hingga menengah pertama ditempuhnya di Sanggau. Dilanjutkan pendidikan menengah atas di Singkawang.

Pria yang menyandang titel Sarjana Ilmu Pemerintahan ini mula-mula bekerja di sebuah lembaga swadaya masyarakat, autodidak. Lalu mengambil spesifikasi di bidang pendidikan.

Paolus Hadi (Peha) memperkenalkan Dayak dan keseniannya melintas batas lewat lagu daerah “Doleng Dona Do” yang dinyanyikannya. Kuasa budaya lebih mudah masuk ketimbang kuasa politik. Melintas batas. Melintas batas negeri.

Peha dikenal lebih sebagai pesohor, artis, daripada kiprahnya di pentas politik.

Mengawali karier di bidang politik dengan menjadi salah satu pengurus teras sebuah partai di tingkat kabupaten. Sembari bekerja, Hadi aktif sebagai mahasiswa Universitas Terbuka dan menempuh Program Master Ilmu Sains (M.Si.) di Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Hadi aktif di organisasi Pemuda Dayak Kab. Sanggau. Ia dikenal supel, luas dalam pergaulan dan wawasan berkat pengalaman sebelumnya sebagai anggota DPRD Kab. Sanggau, ketua sebuah yayasan sosial, dan bekerja sebagai ahli di bidang perhutanan.
Baca Sanggau

Hal yang menarik dari bupati, yang kedua orang tuanya dari Jangkang ini, ia terampil menari dan menyanyi kondan, lagu bernuansa etnis Dayak Sanggau. Ia merilis lagu-lagu itu dalam sebuah CD.

Lagu kondan yang dilantunkannya “Doleng Donado”. Sebuah kombinasi gerak dan tari lagu kondan yang dapat diunduh di Youtube sangat digemari bukan hanya oleh Dayak Sanggau, tapi juga di darah lainnya. 

Langgam Dayak Sanggau ini amat sangat digemari bukan hanya seluruh negeri bumi Daranante. Melainkan juga menggetar seluruh pulau terbesar ke-3 dunia, Borneo. Di Jangkang, lagu ini seperti "wajib" dinanyikan setiap ada gawai, pesta, kawinan, dan syukuran. Tiap orang yang mendengar, senantiasa diundang untuk bergoyang.
Nikmati DOLENG DONADO- PAOLUS HADI-LAGU DAYAK KALBAR

Syair lagu kondan itu membangkitkan semangat untuk maju.Itulah, dalam bahasa psikolog sosial, David Mccleland disebut “ the need for achievement” (N-Ach).

Setelah memangku jabatan Wakil Bupati Sanggau (2009 - 20014), Hadi maju dalam Pemilukada 19 September 2013. Dan hanya dalam sekali putaran, Pemilukada itu pun mengantarnya menjadi Bupati Sanggau.

Paolus Hadi dengan saksama mengikuti upacara adat
di kampung halamananya.

Hadi mempopulerkan dan menyanyikan lagu daerah Sanggau, “Doleng Dona Do” bersama Resti yang diproduksi oleh Benua Kenyalang Entertainment Studio. 

Kemudian, sebuah production house Sintang menambah dan mengedit video klip tambahan pada beberapa bagian, terutama bagian beberapa potongan Gawai Dayak Kabupaten Sanggau 7-9 Juli 2013. Menjadikan lagu itu amat digemari terutama oleh penduduk dan masyarakat setempat.

Hal yang pantas dicatat adalah hal ini. Paolus Hadi (Peha) memperkenalkan Dayak dan keseniannya melinas batas lewat lagu yang dinyanyikannya. Kuasa budaya lebih mudah masuk ketimbang kuasa politik. Melintas batas. Melintas batas negeri.

Peha dikenal lebih sebagai pesohor, artis, daripada kiprahnya di pentas politik. *)
Baca juga artikel terkait Arita | Bunda Literasi Kabupaten Sanggau

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url