Belajar Plus Dari Murry Bagian III : Cincin Bermata Biru yang Bikin Haru

  • Penulis (kanan) bergambar, eh... foto bareng Murry sehabis Koes Pus performance di Summarecon Plaza, 2013.
Sanggau News : Bagi saya, entah Anda. Murry mengingatkan. Bahwa hidup ini lebih dari sekadar menjalani rutinitas sehari-hari. Ada sesuatu yang perlu. Yakni capaian prestasi berupa kebaikan atas nama kemanusiaan dan nilai kehidupan (living values).

Murry mengajar. dengan contoh-hidup. Bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif. Bahkan dalam hal-hal yang mungkin tampak kecil atau sederhana. 

Dengan memberikan nilai tambah, kita bisa merubah situasi menjadi lebih baik, seperti yang telah Murry lakukan dalam musik Koes Plus.

Baca Belajar Plus Dari Murry : Bagian II

Murry yang menjadikan Koes Bersaudara Plus, sungguh menginspirasi. Setidaknya, bagi saya. 

Bagaimana kita, di mana pun berada, tetap memberi nilai tambah pada apa yang telah baik. Ini bukan saja nilai hidup, melainkan kewajiban. Murry mengajarkan nilai, bukan sekadar bermain musik.

Pelajaran dari Murry

Murry, tak syak lagi. Sosok yang menginspirasi melalui peran dan kontribusinya dalam Koes Bersaudara Plus. 

Murry tidak hanya bermain musik, tetapi juga memberikan nilai tambah yang berarti bagi grup dan penggemar musik mereka. 

Pelajaran yang bisa kita ambil dari Murry adalah pentingnya memberikan nilai tambah dalam apa pun yang kita lakukan, di mana pun kita berada.

Kehadiran Murry dalam grup ini juga memberikan warna baru pada musik Koes Plus. Lagu-lagu mereka menjadi lebih berwarna dan energik. Keputusan Tonny Koeswoyo untuk menggandeng Murry, yang pada saat itu juga aktif sebagai drummer grup band lain, seperti Patas dan Zaenal Combo, terbukti sangat tepat.

Murry juga menunjukkan bahwa inspirasi bisa datang dari berbagai tempat dan orang. Ia, sebagai drummer yang datang dari luar grup, mampu membawa perubahan yang positif dalam dinamika musik Koes Plus. Sekaligus warna dalam blantika musik pop Indonesia.

Hal ini mengingatkan kita untuk terbuka terhadap ide-ide dan kontribusi dari orang-orang di sekitar kita, karena hal itu dapat memperkaya pengalaman kita dan menciptakan hasil yang lebih baik.

Kita dapat mengambil pelajaran berharga dari perjalanan Murry dalam Koes Bersaudara, yaitu bahwa memberikan nilai tambah dalam apa yang kita lakukan adalah kewajiban kita sebagai pribadi manusia. Ini adalah cara untuk menginspirasi dan meninggalkan jejak positif dalam dunia ini, bahkan dalam bentuk yang sederhana seperti bermain musik.

Baca Belajar Plus Dari Murry - Bagian I

Pilihan Tonny Koeswoyo untuk menggandeng Kasmuri, atau yang akrab disapa Murry, sebagai pengganti Nomo Koeswoyo yang mengundurkan diri pada tahun 1968, adalah keputusan yang sangat tepat. 

Sebagai seorang drummer, kemampuan Murry tidak kalah dengan bintang-bintang dunia seperti Ringo Starr atau Charlie Watts, seperti yang pernah disebutkan oleh Yon Koeswoyo dalam sebuah percakapan.

Yang membuat Murry begitu istimewa adalah cara uniknya dalam memukul drum. Terkadang, tampaknya ia memukul drum "seolah-olah salah," tetapi justru ini menciptakan ketukan dan bunyi yang lebih mengagumkan. Ini terutama terlihat dalam beberapa lagu Koes Plus pada era 1974 seperti "Kelelawar," "Pelangi," "Bunga di Tepi Jalan," atau "Bu Jangan." Ia memadukan permainan drum yang luar biasa dengan sentuhan ritmis dan kreatif.

Murry bukan hanya seorang drummer ulung, tetapi juga seorang penulis lagu dan penyanyi yang berbakat. Ia mampu menciptakan lagu-lagu dengan cepat, seperti contohnya "Bujangan," yang lahir dalam waktu singkat ketika mereka membutuhkan lagu tambahan untuk album ke-10 Koes Plus pada tahun 1974. 

Kehebatan Murry dalam menulis lagu juga terlihat dalam kesuksesan beberapa lagu Koes Plus yang populer yang merupakan karyanya.

Baca KOES PLUS : Gambar Sampul Depan Kasetnya Di Anjungan KalimantanTaman Mini Indonesia Indah

Kehadiran Murry dalam grup ini juga memberikan warna baru pada musik Koes Plus. Lagu-lagu mereka menjadi lebih berwarna dan energik. 

Keputusan Tonny Koeswoyo untuk menggandeng Murry, yang pada saat itu juga aktif sebagai drummer grup band lain, seperti Patas dan Zaenal Combo, terbukti sangat tepat.

Murry musisi serbabisa

Murry adalah seorang musisi serbabisa yang tidak hanya memiliki bakat dalam memainkan drum, tetapi juga dalam mencipta dan menyanyikan lagu-lagu yang luar biasa. 

Dari sejumlah karyanya yang mengagumkan, ada tiga lagu yang secara khusus telah mencuri hati banyak orang, termasuk saya sendiri. Lagu-lagu ini tidak hanya sekadar lagu biasa, tetapi lagu-lagu evergreen yang akan terus dinyanyikan dan dihargai oleh generasi-generasi berikutnya.

Lagu "Pa Tani" dengan langgam Jawa-nya. Lagu ini membawa kita ke suasana pedesaan yang damai dan penuh keindahan. 

Melalui liriknya yang menggambarkan kehidupan petani, Murry berhasil menangkap esensi sederhana namun berharga dari kehidupan pedesaan. Kemerduan lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai pekerjaan keras dan ketekunan orang-orang di pedesaan. 

Saat "Pa Tani" terdengar, hati kita menjadi adem dan penuh apresiasi terhadap kehidupan desa. Lagu in kerap saya bawakan ketika karoke.

Adapun "Cincin Bermata Biru" dengan sentuhan keroncong yang khas. Lagu ini memadukan keindahan musik keroncong dengan lirik yang puitis. Kisah cinta yang tergambarkan dalam lagu ini begitu mendalam dan menyentuh hati. 

Kunjungi Koes Plus - Cincin Bermata Biru

Musik keroncongnya yang lembut dan romantis membuat lagu ini selalu menjadi pilihan yang pas untuk mengiringi momen-momen romantis. 

"Cincin Bermata Biru" adalah bukti kepiawaian Murry dalam menggabungkan genre musik yang berbeda untuk menciptakan sesuatu yang istimewa.

"Cincin Bermata Biru" salah satu lagu yang utuh dinyanyikan Murry. Biasanya, Murry memulai, lalu disahut penyanyi lain, seperti Yon, Yok, da Tonny. Seperti dalam lagu Penyanyi Muda, Desember, atau Besi Tua.

Sementara "Desember" adalah lagu yang memberikan nuansa nostalgia yang kuat. Liriknya yang penuh dengan kenangan dan melodi yang melankolis membuat kita merenung tentang perjalanan hidup dan momen-momen berharga yang telah kita alami. 

Lagu ini seperti sebuah jendela yang membawa kita kembali ke masa lalu, mengingatkan kita akan kenangan-kenangan indah yang pernah kita bagikan. "Desember" adalah lagu yang dapat kita nyanyikan kapan saja dan di mana saja, membawa kedamaian dan kenangan manis.

Baca https://www.sanggaunews.com/2024/02/li-claudia-chandra-modal-cantik-dan.html

Lagu-lagu ini adalah bukti nyata kejeniusan Murry dalam menciptakan musik yang tidak hanya indah secara melodis, tetapi juga memiliki makna mendalam. 

Kasidah Koes Plus tahun 1974

Koes Plus, kelompok musik legendaris, telah menempati tempat yang tak tergantikan dalam warisan musik Indonesia. 

Karya-karya mereka terus mengalir di hati kita, membawa keindahan melodi, kehangatan lirik, dan kenangan tak terlupakan. 

Koes Plus bukan hanya sekadar grup musik. Lebih dari itu, personel asal Tuban dan Surabaya ini juga bagian integral dari perjalanan musik tanah air.

Salah satu lagu ciptaan Murry yang menjadi timeless atau evergreen adalah "Ya Allah." 

Lagu ini menjadi bagian dari album Kasidah Koes Plus yang dirilis pada tahun 1974. Dengan melodi yang mendalam dan lirik yang penuh makna, "Ya Allah" menciptakan ikatan emosional dengan pendengarnya. Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni musik, tetapi juga puitis dalam menyampaikan pesan spiritual.

Seiring berjalannya waktu, lagu ini tetap memancarkan keajaiban musiknya, merangkul generasi demi generasi. Kehadiran "Ya Allah" dalam album Kasidah Koes Plus menjadi bukti betapa keabadian musik mereka, yang tetap memelihara nilai-nilai keagamaan, keindahan, dan kehangatan di dalamnya. (bersambung)

  • Masri Sareb Putra

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url