Jual Ikan Segar, Beli Ikan Kaleng (Sarden)

Ini kisah nyata. Terjadi di Balai Sebut, Ketori, dan Jangkang wilayah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. 

Tidak mudah menggambarkan bagaimana citarasa lezatnya ikan-ikan sungai di sana. Bisa jadi karena plankton dan makanan ikan masih alami, sedangkan airnya belum tercemar. Sedemikian rupa, sehingga rasa ikan sungai di Jangkang memang amat perisa.

Bukan hanya di Kecamatan Jangkang sebenarnya. Ikan air tawar di sungai-sungai Kalimantan terkenal lezat bukan main. Hal itu, setelah diteliiti, karena kekayaan plankton yang disebabkan masih perawannya kondisi lingkungan, dalam arti belum tercemar kimia dan merkuri akibat pertambangan ilegal di hulu-hulu sungai. 

Orang Dayak mengandalkan alam dengan seluruh isi dan sistemnya dalam hidup. Termasuk ikan. Satwa dan binatang diambil secukupnya, selebihnya dilepas di habita (baca: kandang) yang luas dan bebas. Tapi ada juga yang mengandalkan hidup dari menangkap, lalu menjual ikan. Profesi sebagai penangkap ikan ini adalah mereka yang bermukim di dekat sungai, sebagai nelayan.

Maklumlah, makan ikan sudah biasa, ibarat makan nasi. Kadang juga ada rasa bosan. Maka ikan-ikan hasil tangkapan pun dijual untuk membeli, atau barter dengan barang-barang lain. 

Yang anehnya, kerap hasil menjual ikan dibelikan sardencis (ikan kaleng). Orang kampung menyebut sardencis dengan “Botan”, seperti mereka menyebut motor apa pun mereknya, dengan “Honda”. 

Ketika ditanya, mengapa menjual ikan segar untuk membeli sardencis, dijawab,

 “Tukar rasa!” jawab mereka seraya menjelaskan, "Enak bah ikan Botan. Ada tomato dan saosnya. Kita gak bisa bikin."

Sekadar untuk diketahui. Harga ikan segar di Jangkang dan Balai Sebut rp 40.000/kg. Sedangkan harga sardencis per kaleng (kecil) Rp 22.500. 

Jadi, sekilo ikan segar untuk menukar 2 kaleng sardensis. *)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url