Jalan negara Pontianak- Entikong: aspal diaspal. Wajah negara ada di sini.

Aspal di jalan raya merupakan fondasi yang kokoh bagi perjalanan yang lancar dan aman. Kondisi prima serta pemeliharaan rutin jalan negara Pontianak - Entikong memang luar biasa.

Malaysia berjaya

Ketika kita membandingkan kondisi infrastruktur di sepanjang jalan tersebut dengan jalan raya yang berdekatan dengan perbatasan Sarawak, Malaysia, perbedaannya sungguh mencolok. Seperti perbandingan antara langit dan bumi.

Ruas jalan Pontianak - Pos Lintas Batas (PLB) Entikong benar-benar mulus. Tidak ada celah untuk lobang atau kerusakan lainnya. Bahkan air hujan pun tidak memiliki kesempatan untuk merusak permukaan jalan, karena telah diantisipasi dengan baik.

Sistem drainase yang terawat dengan sangat baik memastikan genangan air hujan langsung tertampung dan dialirkan dengan lancar. Ini adalah bukti nyata dari komitmen yang kuat dalam menjaga kualitas infrastruktur jalan negara tersebut.

Dibuka dan dimulai Gubernur  Cornelis 

Seperti diketahui bahwa jalan negara ini telah dibuka secara resmi bersamaan dengan PLB Entikong pada tahun 1989. Di era Jokowi Presiden, dan Cornelis Gubernur Kalimantan Barat, jalan negara dan PLB ini menjadi prioritas sebab mencerminkan wajah negara.

Lasarus, Ketua Komisi V DPR-RI beberapa waktu lalu menyatakan, "Jika Pemerintah Daerah tidak sanggup mambangun infrastrukrur jalan, maka Pemerinah Pusat turun tangan."

Lihatlah penampakan jalan negara itu! Sudah aspal, diaspal lagi. Perawatan jalan negara ini benar-benar prima. 

Memanglah ia, jalan negara itu, merupakan etalase. Ia adalah wajah negara Republik Indonesia. Sedemikian rupa, sehingga wajib dipelihara, dijaga, dan dirawat secara terus menerus -status "rawat jalan".

Suasana kontras

Suasana kontras, meski sama-sama di tapal batas negara adalah ruas jalan berstatus "rawat inap". 

Dari Kembayan hingga Bantai, bagus, halus mulus. Namun, dari Jamu - Balai Sebut, kondisi jalan hancur lebur. Banyak genangan, bagaikan kolam. Bahkan pernah kejadian, mayat terpaksa digotong dengan berjalan kaki melalui pinggir jalan akibat jalan terputus oleh lubang-lubang dalam yang menenggelamkan dan memutus arus keluar-masuk mobil berhari-hari.

Tidak mengherankan ada yang menggubah lagu "Mobel Morongkatn" (mobil berkubang jika masuk lewat jalur itu.

Penampakan ruas jalan Bantai  - Balai Sebut.

Lasarus: Bisa diambil alih pusat

Lasarus, Ketua Komisi V DPR-RI beberapa waktu lalu menyatakan, "Jika Pemerintah Daerah tidak sanggup mambangun infrastrukrur jalan, maka Pemerinah Pusat turun tangan."

Bisa jadi, karena banyak masyarakat yang setiap saat melintas ruas jalan Kembayan - Balai Sebut berkeluh kesah, proyek pembangunan jalan Jamu - Balai Sebut nanti ditangani oleh Pemerintah Pusat.

Kini banyak mata dan hati menanti uluran bantuan Lasasus yang namanya semakin berkibar bukan hanya di Dapilnya, Sintang, melainkan juga di seluruh wilayah Kalimantan Barat. 

Pintu hati Lasarus biasanya terketuk jika mendengar keluh kesah masyarakat dan melihat dengan mata kepala sendiri kondisi jalan yang rusak parah. Sebab Lasarus tahu betul manfaat dan fungsi jalan bagi kemajuan suatu masyarakat setempat. *)