Drone Targeted Task Agriculture : Teknologi Pertanian Presisi dan Meningkatkan Hasil

 

Drone TTA (Targeted Task Agriculture) 
sumber: https://www.ttaviation.org/solution/agriculture/


SANGGAU NEWS : "Orang sudah sampai bulan, hari gini kita masih bicara tentang ladang," demikian sering orang nyinyir, manakala diskusi soal pertanian. Dari dahulu, sampai saat ini ladang sama saja. Semua menggunakan teknologi, atau alat. Hanya saja, teknologi itu tradisional, ataukah canggih, dengan proses dan hasil yang secara sangkil dan mangkus sudah tentu berbeda.

Teknologi pada galibnya adalah alat yang membantu manusia, tidak menggantikan, meski dalam banyak hal bisa menggantikan. 

Kita patut belajar teknologi untuk meningkatkan produksi hasil pertanian!

Seperti Drone Targeted Task Agriculture (TTA ) ini. Bukankah di Indonesia, khususnya di tanah tempat kita berada dan tinggal di Kalimantan Barat ada Program Studi Agroteknologi?

Kita mengarah ke TTA 

Di kota Pontianak, di Universitas Tanjungpura, ada. Bahkan di Sekadau, salah satu Program Studi andalan Institut Teknologi Keling Kumang (ITKK) adalah Program Studi Agroteknologi - Agrotek. 

Ke depan, teknologi untuk membantu peningkatan hasil produksi pertanian seperti ini, akan semakin mendapatkan tempat. 

Namun, bersamaan dengan itu, perlu dikembangkan pola pemasarannya pula agar semakin luas menjangkau bukan hanya di satu tempat, melainkan melintas batas.

Faktanya di Indonesia masih banyak petani yang menerapkan sistem pertanian tradisional. Sementara di luar negeri, bahkan negara tetangga, telah menggunakan teknologi canggih. Sedemikian rupa, sehingga cara kerja pertanian dan hasilnya sangkil dan mangkus.

Drone Targeted Task Agriculture (TTA)

Pertanian modern semakin mengadopsi teknologi canggih, dan salah satu inovasi yang menonjol adalah penggunaan drone TTA dalam berbagai aplikasi. 
Baca Kopi Sebagai Life Style

Drone TTA (Targeted Task Agriculture) dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan presisi dalam pertanian, terutama dalam kegiatan seperti penyemprotan, penanaman, dan perlindungan tanaman.

Salah satu keunggulan utama drone TTA adalah kemampuannya untuk memberikan dukungan dalam kegiatan penyemprotan pestisida dan pupuk dengan presisi tinggi. 

Dengan teknologi yang terintegrasi, drone dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perlakuan khusus, mengurangi penggunaan bahan kimia secara keseluruhan dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Baca Agriculture Applications

Drone TTA juga dilengkapi dengan kamera dan perangkat tinggi yang memungkinkan pemantauan yang efisien terhadap kondisi tanaman. Ini melibatkan pemantauan tingkat keparahan penyakit, kehadiran hama, kondisi irigasi, dan kebutuhan pupuk. 

Data yang dikumpulkan oleh drone dapat disajikan dalam bentuk peta termal atau visual, memungkinkan petani untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang lebih akurat.
Baca IKN Pasca Pemerintahan Jokowi

Penerapan teknologi drone TTA dalam pertanian juga memungkinkan pengoptimalan penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk, sehingga meningkatkan efisiensi dalam produksi tanaman. 

Biaya produksi dan peningkatan hasil pertanian

Dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, para petani dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil panen, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan mereka.

Selain itu, drone TTA dapat bekerja secara otonom atau dengan bimbingan operator, meminimalkan kelelahan dan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas pertanian. Hal ini membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dalam skala pertanian yang lebih besar.

Secara keseluruhan, penggunaan drone TTA dalam pertanian membawa revolusi dalam pemantauan dan manajemen pertanian. 

Dengan memanfaatkan teknologi presisi ini, petani dapat mengoptimalkan hasil pertanian mereka sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Inovasi ini menciptakan landasan yang kokoh untuk pertanian berkelanjutan di era modern.

Sanggau dan sekitarnya berpotensi menjadi lumbung, yang menghasilkan produksi hasil pertanian, uah-buahan, dan suplai aneka kuliner. 


Selain luas, juga subur tanahnya. Hingga kini, sistem pertanian masih mengandalkan cara atau teknik tradisional untuk mencukupi kebutuhan hidup penduduk sehari-hari. Belum dikelola dengan cara saksama dalam tempo yang sesingkat-singkanya unutuk menghasilkan tingkat produksi yang tinggi.

Masalah yang dihadapi selama ini adalah kemampuan untuk meningkatkan produksi pertanian, namun, pertanyaan yang muncul adalah ke mana seharusnya hasil produksi yang melimpah ini dijual? 

Penting untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap tantangan ini, dengan fokus pada optimalisasi rantai produksi hingga pemasaran/distribusi, serta memperkuat posisi tawar masyarakat dalam negosiasi dengan pengusaha.

Salah satu langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat tentang strategi pemasaran dan distribusi yang efektif. 

Program pelatihan dan penyuluhan dapat membantu petani dan produsen lokal memahami pasar, tren konsumen, dan cara terbaik untuk menyusun strategi pemasaran yang memadai.

Diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah setempat, lembaga pertanian, dan pelaku bisnis untuk membangun rantai produksi yang efisien dan terpadu. 

Konektivitas ini melibatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung, termasuk sistem transportasi yang baik dan fasilitas penyimpanan yang memadai, sehingga produk pertanian dapat mencapai pasar dengan baik.

Posisi tawar masyarakat
Untuk memperkuat posisi tawar masyarakat dalam negosiasi dengan pengusaha, diperlukan pembentukan koperasi atau asosiasi petani yang kuat. 


Melalui koperasi, petani dapat menggabungkan sumber daya dan mengoptimalkan proses pemasaran, termasuk negosiasi harga yang lebih menguntungkan. 

Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam pembentukan dan pengelolaan koperasi, serta menegakkan regulasi yang melindungi kepentingan petani.

Baca Sekolah Konglomerasi Koperasi Dan Kepemimpinan

Selain itu, penerapan teknologi informasi dalam manajemen rantai pasokan dapat membantu memonitor dan mengelola persediaan, pengiriman, dan penjualan secara lebih efisien. 

Teknologi ini dapat mencakup penggunaan platform digital untuk memasarkan produk, menghubungkan petani langsung dengan konsumen. 

Selain itu juga meminimalkan ketergantungan pada perantara yang dapat memotong keuntungan.

Rantai produksi

Tingginya produksi hasil pertanian masyarakat diharapkan dapat menciptakan rantai produksi dan pemasaran yang lebih efektif dan adil. 

Kemampuan di dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di masa yang akan datang bukan hanya akan memberdayakan masyarakat lokal dalam mengelola hasil produksi mereka. 
-- Rangkaya Bada

Lebih dari itu. Alat TTA juga meningkatkan potensi ekonomi dan kesejahteraan di wilayah tersebut yang pada akhirnya mensejahterakan bangsa dan negara.
(Masri Sareb Putra)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url