7 Domamakng Bersaudara menurut Mite Dayak Jangkang

Pada zaman dahulu kala.... 

Ketika tanah Dayak masih luas dan jarang penghuni. Hiduplah di tempat itu tujuh bersaudara. Mereka dikenal karena kekuatan dan keberanian yang tersebar ke seluruh pelosok, sampai ke negeri asing. 

Mereka tinggal di sebuah rumah panjang yang megah dan damai. Betang, rumah panjang itu, mereka bangun bersama-sama sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh-musuh yang ingin senantiasa ingin merebut tanah mereka. 

Lebih dari itu, musuh selalu ingin menjajal kekuatan domamakng bersaudara. Untuk mengetahui sejauh mana ilmu kedigdayaan yang mereka punya?

Ketujuh saudara tersebut dikenal sebagai: Boraket, Prodided, Prodapat, Mrodiat, Marau, Prodanum, dan yang termuda, Kolakng, yang juga dijuluki "Domamakng" Bunso.

Kita tidak boleh membiarkan musuh-musuh merampas tanah yang telah kita bangun bersama-sama dengan susah payah. Kita adalah satu keluarga. Kita harus melindungi rumah kita. Ayo bersatu, saudara-saudara, para ksatria pujaan seluruh negeri dan idaman hati para Domia. Kita musuh kita dengan keberanian!

Di antara semua saudara, yang paling terkenal sebagai ksatria dan pemberani adalah Domamakng Marau. Ia memiliki karakter yang gampang marah, terutama jika melihat warganya diganggu oleh ancaman dari luar. 

Baca Burung Garuda: Mitos Ataukah Realita?

Domamakng Marau selalu bertindak cepat dan tanpa ragu untuk membela dan menyerang ketika dibutuhkan.

Suatu hari, sebuah suara aneh terdengar dari hutan yang terletak di sekitar rumah panjang mereka. 

Sebuah rombongan pengayau yang haus kekuasaan dan tanah telah tiba, berusaha merebut negeri Dayak yang damai. Mendengar hal ini, Domamakng Marau segera mengumpulkan saudara-saudaranya untuk berunding tentang tindakan yang harus diambil.

Dalam rapat tersebut, Domamakng Marau memberikan pidato yang membangkitkan semangat para saudara. 

"Kita tidak boleh membiarkan musuh-musuh merampas tanah yang telah kita bangun bersama-sama dengan susah payah. Kita adalah satu keluarga. Kita harus melindungi rumah kita. Ayo bersatu, saudara-saudara, para ksatria pujaan seluruh negeri dan idaman hati para Domia. Kita musuh kita dengan keberanian!"

Setiap saudara meresapi kata-kata Domamakng Marau. Maka bersama-sama mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan pengayau. 

Inilah ke-7 Domamakng dengan karakter dan keperwiraan masing-masing.

  1. Boraket dengan keahliannya dalam strategi perang.
  2. Prodided dengan kemampuannya dalam membangun senjata yang kuat dan tak tertandingi. 
  3. Prodapat dengan kebijaksanaannya di dalam memberi nasihat. 
  4. Mrodiat dengan kelincahan dan kecerdikannya.
  5. Marau dengan keberanian dan keperkasaanya. Ia menteri pertahanan.
  6. Prodanum dengan keahliannya dalam ilmu sihir dan mengatur siasat, dan
  7. Kolakng, si bungsu yang penuh semangat pantang menyerah.

Pertempuran pun tak terelakkan, dan ketujuh saudara itu bersama-sama melawan musuh-musuh yang mengancam negeri mereka. Dalam setiap langkah pertempuran, Marau selalu menjadi ujung tombak yang memimpin serangan dan membela tanah airnya. Dengan semangat juang dan kerjasama yang erat, mereka berhasil mengusir pengayau dan menjaga kedamaian di tanah Dayak.

Baca Ngayau

Kemenangan itu tidak hanya mengukir sejarah keberanian tujuh saudara tersebut, tetapi juga menjadikan mereka legenda yang dikenang oleh generasi-generasi selanjutnya. Nama Domamakng Marau pun tetap dikenang sebagai ksatria yang gampang marah namun penuh keberanian, yang siap berkorban demi melindungi tanah dan rakyatnya.

Keberanian dan kegagahan Domamakng Marau dan saudara-saudaranya tidak hanya menciptakan kisah kepahlawanan, tetapi juga menginspirasi penghuni tanah Dayak. 

Domamakng bukan hanya ksatria yang tangguh, tetapi juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Setiap tindakan mereka mencerminkan nilai-nilai luhur orang Dayak, seperti kebersamaan, keadilan, dan semangat gotong-royong.

Baca Ngayau : Dahulu, Kini, Masa Depan

Warga Dayak mengagumi para Domamakng tidak hanya karena kehebatan mereka dalam pertempuran, tetapi juga karena sikap rendah hati mereka terhadap rakyat. 

Meskipun memiliki kekuatan yang luar biasa, Domamakng Marau dan saudara-saudaranya selalu mendengarkan aspirasi dan kebutuhan warga, menjadikan mereka pemimpin yang dekat dengan hati rakyat.

Selain itu, kehidupan asmara para Domamakng juga menjadi pusat perhatian. Para "Domia," dayang-dayang keturunan dan anak raja, dihormati sebagai sosok yang setia mendampingi para ksatria. 

Mereka bukan hanya menjadi pacar dan tunangan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan kestabilan di rumah panjang.

(By  Drs. Herys Maliki. Berdasarkan naracerita dari Tabong dan Langkui, tetua dan pemangku adat Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat).

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url