Munaldus dan Manual bagi Pendidikan Literasi Finansial di CU

SANGGAU NEWS: Credit Union (CU) terutama di Kalimantan Barat bukan hanya lengket di hati, melainkan menjadi bagian kehidupan masyarakat.

Silakan dicek langsung. Hampir semua keluarga di Kalimantan Barat anggota CU-aktif. Bahkan bukan cuma anggota di satu CU, melainkan di 2 atau 3, dan lebih CU lainnya.

CU bukan saja di hati tapi bagian hidup masyarakat Kalbar

Dapati disaksikan hari ini di setiap ibukota kecamatan kantor pelayanan CU tidak kalah dibandingkan dengan bank. Bahkan kadang jauh lebih megah dan keren dibandingkan dengan kantor bank.

Mengapa bisa demikian?

Hal itu, antara lain, karena pendidikan anggota yang terencana dan  terprogram.Sedemikian rupa, sehingga anggotalah yang membesarkan dan pengembang CU itu sendiri.  Sebagaimana pengalaman dan praktik-baik di CU Keling Kumang ini. 

Pelaku CU, Munaldus, menuangkan semua tahu dan pengalamannya dalam pendidikan aggota CU ke dalam sejilid buku. Inilah vademecum, manualnya. Yang sajian gizi menunya luar biasa, mengena, langusng bisa diterapkan. Ada metodologi pengajarannya yang jelas serta terencana. 

Hal itu dimungkinkan karena yang menulis dan menyusun buku ini adalah seorang dosen di Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Sedemikian rupa, sehingga ia mafhum didaktik-metodik yang sesuai bagi pendidikan anggota CU yang rata-rata telah dewasa. Itulah yang dikenal sebagai andragogi.

Munaldus bukan hanya sumber-bercerita bagi CU di Kalimantan Barat, namun juga di level nasional, bahkan di aras internasional. Dedikasi dan kiprahnya untuk CU, tak perlu diragukan. Kini pengalamannya ber-CU selama lebih 30 tahu, ia tuangkan dalam buku.

Dengan membaca, dan mempelajari buku ini, Anda akan memotong kurva belajar dalam ber-CU selama 30 tahun.

Praktik-baik

Inilah karya salah seorang "empu" CU di Kalbar, salah satu pendiri CU Keling Kumang, Munaldus, M.A. Sesuai tradisi dalam dunia persilatan dan dalam cerita raja-raja di India dan Cina: seorang raja akan turun takhta justru ketika berada di puncak kejayaannya, setelahnya ia bertapa, menjadi resi. 

Munaldus, penulis buku ini, yang juga dikenal sebagai salah seorang penulis Dayak yang produktif.

Di pertapaan itu, ia menuliskan jurus-jurus silat, pengalamannya, kitab-kitab yang diturunkannya ke generasi berikut. Sedemikian rupa, sehingga pemimpin setelah itu sekelas, bahkan lebih besar daripadanya. 

Seperti diketahui bahwa Munaldus pernah berpengalaman memangku amanah sebagai Ketua Badan Pengurus CU Keling Kumang selama 20 tahun (1993 - 2013). Ia berhenti justru ketika CU yang tumbuh-kembang di ranah Iban itu sedang jaya-jayanya.

Itulah makna lengser keprabon madheg pandito dalam dunia pewayangan Jawa. Kini Munaldus menikmati "hari tuanya" di pondok. Sembari berkebun, ia produktif menulis buku.

Buku ini salah satu karyanya dari pondok yang terletak di pinggir kota Sekadau. 

Dihargai a rp 70.000/eksemplar. Gagasan, ilmu, serta praktik-baik di dalam lembar-lembar kertas HVS 100 gram lebih dari 100 halaman yang ditintai ini jauh lebih berharga daripada sejumlah uang yang dirogoh untuk membelinya. 

Diterbitkan Lembaga Literasi Dayak pada 10 Juni 2024. Buku resmi tercatat Perpustakaan Nasional. Ber-ISBN: 978-623-5890-33-3.

-- Rangkaya Bada

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url