Literasi Dayak yang Menggelegar Gaungnya di Batu Ruyud

Peserta dan deklarator Literasi Dayak di Batu Ruyud Writing Camp, 2022.

Peristiwa bersejarah telah tertoreh di Batu Ruyud, Ba', Binuang,  Krayan, Kalimantan Utara.

Pada 2 November 2022, Dr. Yansen TP, M.Si., memulai sebuah diskusi yang menginspirasi tentang literasi. Dengan jumlah populasi masyarakat Dayak yang mencapai 8 juta jiwa, kehadiran Literasi Dayak Borneo menjadi penting.

Sebagai perintis Literasi Dayak Borneo, inisiator dan para deklarator bertekad untuk mewujudkan komitmen nyata dalam mendukung literasi di seantero Borneo, insula terbesar ketiga di dunia. Mereka dengan tekad bulat menggaungkan literasi Dayak. Kemudian dengan cermat mengarsipkan sejarah deklarasi ini, baik secara manual maupun digital, untuk memastikan kelangsungan dan aksesibilitasnya di masa depan.

Dua putra/i Kalbar

Catatan sejarah literasi yang membanggakan adalah keterlibatan dua putra/i asal Kalimantan Barat dalam menginisiasi dan menggerakkan kebangkitan Literasi Dayak. 

Salah satunya adalah Masri Sareb Putra, yang lahir di Jangkang, Kabupaten Sanggau, dan telah tinggal di Jakarta sejak 1989. Sementara yang lainnya adalah Agustina, seorang pendidik dan aktivis literasi yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. 
Para Deklarator Literasi Dayak di Batu Ruyud, Kalimantan Utara.

Masri dan Agustina bersama dengan tokoh-tokoh literasi lainnya telah menjadi deklarator Literasi Dayak, menandai awal dari perkembangan literasi yang baru bagi penduduk asli Borneo.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, para deklarator membangun dua portal literasi yang ditujukan khusus untuk masyarakat Dayak Borneo, terutama generasi muda. 

Portal pertama,  https://www.suarabelantaraborneo.com, dipimpin oleh Agustina S dan Lio Bijumes Frand, bertujuan untuk menginspirasi dan mendukung minat baca dan menulis di kalangan anak muda.

Sementara itu, portal kedua, https://www.literasidayak.com, disajikan sebagai sumber berita dan informasi khas Dayak untuk masyarakat umum dan penulis profesional. Dikelola dengan penuh dedikasi oleh Rangkaya Bada Masri dan Matius Mardani, portal ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pengenalan budaya Dayak, dan cerita-cerita inspiratif.

Melalui kedua portal ini, para deklarator berharap literasi di kalangan masyarakat Dayak Borneo akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari kehidupan mereka. Generasi muda dapat menemukan minat mereka dalam membaca dan menulis melalui  https://www.suarabelantaraborneo.com, sementara para penulis berpengalaman dapat berkontribusi melalui  https://www.literasidayak.com.

Ada pula media digital milik Dr, Yansen TP, yakni : https://ytprayeh.com di mana warga Kalimantan dapat saling berkomunikasi mengenai penduduk dan segala isinya. 

Tonggak penting dalam sejarah masyarakat Dayak

Deklarasi Literasi Dayak Borneo di Batu Ruyud menjadi tonggak penting dalam sejarah masyarakat Dayak. Namun, sebagai inisiator, kami tidak berhenti di situ. Dengan membangun dan mengelola dua portal literasi ini, kami membuktikan komitmen kami untuk mendukung dan mencerahkan masyarakat Dayak secara luas, dari generasi muda hingga para penulis berpengalaman.

Kami yakin bahwa literasi akan menjadi pendorong utama bagi kemajuan dan kebangkitan masyarakat Dayak Borneo, membawa kearifan lokal mereka ke tingkat yang lebih tinggi dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkarya melalui tulisan.

Isi Deklarasi

Konsep asli dari deklarasi tersebut adalah upaya untuk memperkuat dan mendorong literasi di kalangan masyarakat Dayak Borneo, yang diinisiasi oleh Dr. Yansen TP, M.Si., di Batu Ruyud, Kalimantan Utara, pada tanggal 2 November 2022. 

Asli Deklarasi Literasi Dayak dalam tulisan tangan.

Deklarasi tersebut dibacakan Masri Sareb Putra disaksikan seluruh peserta dan diikuti dengan saksama dengan bersemangat serta suara yang menggema ke seantero Borneo. Tujuannya adalah untuk mencanangkan kelahiran Literasi Dayak sebagai langkah menuju kebangkitan literasi di kalangan masyarakat Dayak.

Sejarah deklarasi tersebut diarsipkan dengan teliti dan cermat, tidak hanya dalam format manual seperti dokumen tertulis atau foto, tetapi juga secara digital. 

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa warisan dan makna dari deklarasi tersebut tetap terjaga dengan baik dan dapat diakses oleh generasi mendatang. Data-data berharga yang terkandung dalam deklarasi tersebut, termasuk catatan, dokumen, dan materi terkait lainnya, disimpan dalam sebuah sistem digital yang dirancang khusus. 

Warisan literasi

Sistem digital ini tidak hanya menyediakan penyimpanan yang aman dan terstruktur, tetapi juga memastikan kesinambungan informasi serta aksesibilitas yang mudah bagi siapa pun yang ingin mempelajari atau memahami lebih lanjut tentang Literasi Dayak dan peristiwa penting yang terjadi di Batu Ruyud. 

Warisan literasi tersebut tentu dapat terus memberi inspirasi dan pembelajaran bagi masa depan. Sekaligus memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi di kalangan masyarakat Dayak.

- Tabut Perjanjian

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url